Selasa, 15 Januari 2013

Tarbiyah Jihadiyah oleh ustad Didik

Ringkasan Materi: Jihad,, bagaimana menjadikan jihad itu sebagai nafas, sebagai hidup kita. Seseorang yang mati sedang didalam hatinya tidak ada niat sedikitpun untuk berjihad dijalan Allah maka ia bukanlah termasuk golongan muslim. Jihad adalah satu-satunya jalan untuk menembus setiap celah kehidupan dalam menegakkan kalimat Allah. Jihad tidak hanya ketika menjadi santika, atau ketika menjadi istri atau menjadi ibu saja. Tetapi jihad itu adalah menjalankan setiap peran dakwah secara bersama-sama dalam waktu yang berbarengan. Disamping menjadi seorang Santika dalam waktu yang bersamaan kita juga menjadi seorang ibu, seorang istri, seorang guru, seorang anak dan juga seorang pengatur rumah. Karena itulah setiap peran tersebut harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dengan porsinya masing-masing dan porsi setiap peran itu hanya terpenuhi ketika niat kita memang benar-benar untuk berjihad di jalan Allah. Menempatkan posisi dengan sebaik-baiknya. Menjaga dan menjalankan setiap amanah dengan sepenuh hati. Kecintaan terhadap jihad itulah yang akan menjadikan seorang muslim mampu menjaga dan menjalankan amanah dakwah dengan maksimal,, dengan benar-benar memaksimalkan setiap potensi yang dimiliki. Allah berfirman berangkatlah meski dalam keadaan berat atau ringan, sempit atau lapang. Firman Allah ini akan bisa kita terapkan ketika kita benar-benar meniatkan hanya untuk Allah dan berjihad hanya untuk meraih ridlo Allah. Hanya seorang mujahid/mujahidahlah yang isa menjalankan islam secara kaffah,, menyeluruh. Bukan mengkotak-kotakkan/ memisahkan setiap peran yang dijalankan dalam waktu bersamaan tetapi menjalankan peran tersebut dalam koridor dakwah dan jihad di jalan Allah. Dengan landasan yang sama yaitu mencari ridlo Allah dan menegakkan kalimat Allah meskipun dengan fungsi dan tugas yang berbeda dari setiap peran.

diresume oleh Sholicha (sekum dan bendum santika kabupaten malang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar